Meningkatnya harga kedelai dari Rp6.500 menjadi Rp9.500 per kilo berimbas pada mogoknya produsen tahu dan tempe di sejumlah daerah. Selain mogok, pengusaha di Medan, Sumatera Utara terpaksa mengurangi ukuran tempe agar tidak ditinggalkan pembeli.
Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kenaikan harga kedelai turut dipengaruhi oleh pandemi COVID-19. Kenaikan harga kedelai yang berujung pada kelangkaan kedelai menjadi perhatian besar. Apalagi produk olahannya, tempe dan tahu sudah melekat di masyarakat Indonesia.
Lantas mengapa masyarakat Indonesia sangat menyukai tahu dan tempe? Simak penjelasannya dari Culinary Storyteller, Ade Putri Paramadita berikut ini.