Pengaruh Belanda sangat kuat pada kreasi kuliner tradisional Solo, Jawa Tengah, terutama pada hidangan keraton. Selain selat Solo, dan bistik galantin, ada juga nasi jemblung, dan lodoh pindang, yang dahulu merupakan favorit para raja.
Solo memiliki 2 istana raja, yakni Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran. Di zaman kolonial, keluarga keraton memiliki hubungan baik dengan negara-negara eropa, termasuk Belanda.
Karenanya, hidangan Belanda menjadi salah satu sajian keraton untuk menjamu tamu pada masa itu. Di antara berbagai hidangan, ada yang masyarakat awam tidak begitu kenal, seperti nasi jemblung dan lodoh pindang.