Sebuah perusahan tekstil bernama modus intarsia di Jerman, berhasil mengolah bulu-bulu anjing yang rontok dan berserakan menjadi benang untuk bahan dasar pembuatan pakaian. Hal ini tercipta saat mencari cara agar banyaknya bulu anjing yang rontok tidak berserakan dan mengotori rumah. Produk tekstil dari bulu anjing laku dijual di pasaran karena kualitasnya hampir setara dengan benang wool. Bulu anjing yang telah dikumpulkan selanjutnya dikirim ke pabrik tekstil di Italia untuk dipintal menjadi benang. Setelah itu benang didistribusikan ke beberapa rumah mode untuk dirajut menjadi pakaian atau aksesoris lainnya seperti topi dan syal.