Metode deteksi COVID-19 melalui anus yang gencar dilakukan di Tiongkok kini menjadi perbincangan hangat. Sejumlah penelitian yang dilakukan di negeri tirai bambu menunjukkan bahwa virus COVID-19 bertahan lebih lama dalam anus atau feses, dibanding dalam sampel yang diambil dari saluran napas bagian atas.
Mekanisme pengambilan sampel lewat tes anal sama dengan tes swab pada umumnya. Alat swab akan mengambil sampel feses atau cairan di bagian anus pada pasien.
Lantas apakah tes tersebut memiliki akurasi yang lebih tinggi daripada tes COVID-19 yang sudah ada di Indonesia? Simak penjelasan dari Dosen FK Universitas YARSI Jakarta, Ahmad Rusdan Utomo berikut ini.