Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan, penyebab penurunan ekonomi DKI Jakarta pada kuartal 4 tahun 2020. Menurut Anies, hal itu terjadi akibat kurangnya interaksi masyarakat sehingga menurunkan transaksi di tengah pandemi Covid-19.
Anies menambahkan, penurunan pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada akhir tahun 2020 juga bukan disebabkan turunnya investasi. Karena itu, agar interaksi bertambah, warga DKI Jakarta harus dalam kondisi sehat agar dapat mengembalikan pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan data BPS, Perekonomian Dki Jakarta kuartal 4, tahun lalu, tumbuh 2,54 persen, sedikit melambat dibanding kuartal sebelumnya. Namun, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta selama tahun 2020 masih berada di zona negatif 2,36 persen. Seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan negatif kecuali jasa kesehatan, jasa keuangan, dan informasi komunikasi.