Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai penyaluran bantuan sosial berupa sembako di kala pendemi Covid-19 hanya menguntungkan pengusaha besar dan pemilik pabrik. Oleh karena itu, Pemprov DKI sejak awal setuju agar Bansos tidak diberikan berupa sembako, tapi berupa uang tunai agar dapat menggerakkan perekonomian rakyat kecil.
Riza Patria menjelaskan pada Minggu ke 2 bulan Maret ini, pihaknya melalui Dinas Sosial telah selesai melakukan pemutakhiran data penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap 2 untuk warga DKI Jakarta. Berdasar pemutakhiran data tersebut tercatat penerima manfaat BST sebanyak 1.805.216 kepala keluarga.
Angka tersebut turun tipis jika dibandingkan data penerima bantuan sosial di awal tahun 2021 yang berjumlah 1.992.098 kepala keluarga. Dan mengalami penurunan pada tahun 2020 lalu yang tercatat 2.460.203 kepala keluarga sebagai penerima bantuan sosial sembako.
Data tersebut dipengaruhi oleh adanya status warga yang meninggal dunia, perubahan tempat tinggal, status perkawinan, dan perubahan kemampuan ekonomi.