Satu tahun pandemi COVID-19 di Indonesia ditandai dengan pengumuman masuknya varian baru yang diberi kode B117. Varian virus corona asal Inggris ini terdeteksi di Indonesia pada periode pengambilan sampel di bulan Januari hingga Februari 2021. Sebanyak 7 kasus varian B117 ditemukan di 5 provinsi, yaitu DKI Jakarta, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.
Varian B117 disebut memiliki tingkat penularan yang lebih cepat. Data WHO menyatakan bahwa pada Desember 2020, varian ini telah ditemukan di 31 negara. Dan pada akhir Februari 2021, varian B117 ditemukan di 101 negara. Di Indonesia, sejak kasus pertama varian B117 diumumkan pada awal Maret, penelusuran penyebaran varian ini terus dilakukan. Dengan penularan yang lebih cepat dari varian sebelumnya, sejauh mana risiko yang dapat ditimbulkan dari varian B117? Simak pembahasan selengkapnya bersama Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio berikut.