Di tengah kritik dari dunia yang menyerukan aparat untuk berhenti melakukan kekerasan terhadap pengunjuk rasa anti-kudeta, junta militer Myanmar menegaskan,tetap akan memegang kendali negara ini dan menggelar pemilu ulang. Sementara jumlah korban jiwa dalam gelombang protes yang masih berlanjut semakin bertambah mencapai 70 orang.