Mutasi virus corona E484K atau biasa disebut mutasi EEK, sedang menggemparkan dunia. Sekitar 70 persen pasien di sebuah rumah sakit Jepang yang dites, terkonfirmasi positif terinfeksi virus ini.
Meski demikian, dari hasil temuan di Indonesia, Kementerian Kesehatan menyebut, mutasi ini tidak berbahaya, namun memiliki potensi penularan yang lebih masif, seperti varian corona baru lainnya.
Kasus varian E484K ini, dilaporkan terdeteksi di Jakarta. Kementerian Kesehatan pun telah melakukan pelacakan kontak erat pada kasus tersebut. Saat ini, orang yang terkonfirmasi positif terpapar mutasi virus dari Jepang itu sudah sehat, dan terus dipantau Kementerian Kesehatan.