Sejak 1988, Mariyani Zaenal sudah mulai mendampingi perempuan korban kekerasan. Terutama di lingkungan rumahnya di dekat lokalisasi Dolly yang waktu itu masih beroperasi. Bersama beberapa orang, dia kemudian mendirikan Pusat Krisis Cahaya Mentari sebagai tempat pelaporan perempuan korban kekerasan, sekaligus sebagai shelter jika ada perempuan yang butuh perlindungan atau tempat tinggal sementara. Meski lokalisasi Dolly sudah tutup di 2015, aktivitas pendampingan dan advokasi terus dia lakukan hingga sekarang. Metode yg dilakukan Mariyani Zaenal juga cukup adaptif. Selain pendampingan dan membantu upaya hukum bagi perempuan korban kekerasan, dia melakukan pendekatan personal untuk membuat para perempuan tersebut berani bersuara, menyadarkan mereka kalau takdir kekerasan bukanlah milik perempuan.