Kepala WHO meminta produsen vaksin Covid-19 untuk menyediakan dosis vaksin lebih cepat. Hal ini dikarenakan gangguan ekspor vaksin dari India yang menyebabkan kekurangan pasokan program vaksin PBB, Covax.
Covax yang memasok dosis vaksin ke negara-negara miskin, sangat bergantung pada ekspor vaksin Astrazeneca dari Serum Institute india. Tetapi banyak di antaranya malah digunakan oleh negara tersebut disaat India memerangi gelombang infeksi kedua yang massif.
Kepala UNICEF meminta negara-negara G7 untuk menyumbangkan pasokan vaksin sebagai tindakan darurat untuk menutupi kekurangan yang diperkirakan mencapai 140 juta dosis pada akhir Mei. Secara khusus, Pfizer diminta untuk memajukan pengiriman sekitar 40 juta dosis pada paruh kedua tahun ini, dan Moderna menambahkan dosis untuk 2022. Hingga kini, WHO terus mendorong negara-negara kaya untuk aktif mengupayakan pemerataan ketersediaan vaksin di seluruh dunia.