Kementrian Pertahanan menjadi sorotan pasca berencana memborong alat utama sistem senjata, alutsista senilai seribu 750 triliun rupiah, yang pengadaannya dilakukan sampai tahun 2024. Selain itu kementrian yang dipimpin Prabowo Subianto, juga menuai kritikan, setelah menunjuk PT Teknologi Militer Indonesia, PT TMI yang belum berpengalaman, untuk menangani pengadaan alutsista di tanah air.