Laut Marmara di Turki tercemar oleh lapisan lendir yang kerap disebut sebagai sea snot atau ingus laut. Lendir yang membuat lautan menjadi padat tersebut merupakan mucilage yang terdiri dari phyto-plankton dan phyco-phyta, yakni sebuah mikroorganisme yang menyerupai ganggang. Ahli kelautan Turki menyatakan, kehadiran ingus laut ini disebabkan oleh polusi laut dan pemanasan global. Tak hanya mengancam lingkungan, kehadiran ingus laut turut merugikan industri perikanan dan pariwisata Turki. Saat ini, pemerintah setempat tengah mengerahkan satuan tugas untuk membersihkan limbah ingus tersebut.