Berawal dari upayanya untuk menyelamatkan sebuah SMK yang hampir tutup karena tidak ada yang mengurusi, Ai Nurhidayat mendirikan sebuah sekolah multikultural. SMK Bakti Karya. Berutujuan untuk menjaga toleransi dan membangun pendidikan, sekolah "full beasiswa" ini mendatangkan siswa-siswi dari berbagai penjuru Indonesia dengan beragam agama dan budaya. Sempat mendapat perlawanan dari warga dan pemerintah setempat, sekolah tersebut kini menjadi panutan toleransi dan mendapat dukungan dari pemerintah.