Farel dan Cahyo, kakak beradik asal Asrikaton, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, menjadi korban tragedi Kanjuruhan. Keduanya dikenal bukan sekedar saudara, tetapi teman sepermainan dari hidup hingga ajal menjemput.
Menurut kesaksian Riyu, teman satu rombongan korban sekaligus saksi kejadian tragis ini, mereka terpisah setelah gas air mata ditembakkan polisi ke arah tribun. Harapannya bertemu dua sahabatnya kembali di halaman luar Stadion Pupus. Tak lama berselang, ia mendapatkan kabar, dua sahabat karibnya menjadi korban tewas.