Sekretaris Unit Kerja Koordinasi Nefrologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Eka Laksmi Hidayati mengatakan, salah satu kendala penanganan gangguan ginjal pada anak adalah hemodialisa atau cuci darah.
Belum semua rumah sakit sudah memiliki alat cuci darah.
IDAI sangat berharap pasien anak dengan gangguan ginjal akut sedini mungkin diperiksakan ke rumah sakit.
Terutama ketika dalam 6 jam pertama terjadi penurunan volume, atau tidak ada urine sama sekali.
Dokter akan memeriksa parameter fungsi ginjal, yaitu kadar ureum dan kreatinin apakah normal atau tidak.
Bila gangguan fungsi ginjal sudah masuk stadium tiga, maka dokter harus segera melakukan tindakan dialisis atau cuci darah untuk membuang sisa-sisa metabolisme dari tubuh.