Tanggung jawab moral sebagai cucu penerus dari trah pendiri bangsa, membuatnya sadar bahwa politik tanah air perlu diwarnai oleh representasi kelompok perempuan yang memadai, agar cita cita membentuk berbagai regulasi yang adil dan setara tercapai, demi kepentingan publik.
Menjawab berbagai tudingan masyarakat soal hak istimewa yang dimiliki, Puan Maharani mencoba membuktikan diri sebagai politisi yang mampu menjunjung tinggi politik moral, daripada sekedar ambisi mengejar kekuasaan hirarkis.