Hasil otopsi dua korban tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan 1 November lalu, menyebutkan korban meninggal bukan karena gas air mata. Korban meninggal akibat kekerasan benda tumpul yang menyebabkan tulang iganya patah. Sementara itu keluarga korban menyayangkan tak mendapat pemberitahuan hasil autopsi. Mereka mempertanyakan keputusan Dokter Forensik, yang hanya memberitahukan hasil autopsi kepada Penyidik.