Di tengah kemajuan zaman, sejumlah profesi bertransformasi mengikuti teknologi. Namun, sebagian mereka tetap menjalani pekerjaan tertentu, karena keterbatasan keahlian, pengetahuan, dan keterpaksaan.
Salah satunya patri atau tukang penambal panci yang eksistensinya makin menghilang di kota-kota besar. Namun, Abbas Sidayat, pria paruh baya yang tinggal di gang sempit di Jakarta, masih setia menjadi tukang patri demi rezeki bagi keluarga.
Kisah lain datang dari tukang servis payung, Sampan, yang telah puluhan tahun berjuang di ibukota. Sementara, Slamet, seorang ayah yang tak menyerah menjadi pembuat tusuk sate, menjalani pekerjaan yang mulai ditinggalkan kaum muda di tempat asalnya, Magelang, Jawa Tengah.