VIDEO: Para Kartini Lapangan Hijau yang Dianak-tirikan

Sepak bola merupakan olahraga terpopuler di tanah air. Olahraga ini dimainkan dan ditonton oleh semua lapisan masyarakat, terlepas dari latar belakang umur, kelas sosial, bahkan gender. Pecahnya rekor jumlah penonton pertandingan sepak bola wanita di seluruh dunia, pada pertandingan semifinal leg pertama Liga Champions wanita antara FC Barcelona kontra Wolfsburg di stadion Camp Nou, dengan jumlah penonton 91.648 orang, menunjukkan perkembangan pesat sepak bola wanita dari segi jumlah penonton dan kualitas permainan, yang sebelumnya seringkali dipandang sebelah mata. Bahkan negara tetangga seperti Thailandpun, mampu menembus Piala Dunia Wanita 2019, lebih dulu dari timnas laki-lakinya. Hal yang kontras justru terjadi di Indonesia, yang digadang-gadang sebagai negara gila bola. Timnas wanita Indonesia kerap jadi bulan-bulanan, bahkan oleh negara-negata rival di Asia Tenggara seperti Vietnam, Thailand, dan Filipina. Sebuah hal yang wajar sebenarnya mengingat nihilnya sistem kompetisi sepak bola wanita yang terstruktur di Indonesia sejak lama.

Meski seakan berada dalam jurang kenestapaan, sebagian besar orang tidak ingat bahwa sepak bola wanita di Indonesia sempat menyemarakkan jagat sepak bola tanah air. Diawali dengan kemunculan klub-klub seperti Putri Priyangan, Buana Putri, dan Putri Mataram di awal tahun 70an, hingga semaraknya Galanita di tahun 80an dan 90an.

Namun kemudian kesemarakan itu seperti lenyap begitu saja. Sempat muncul Liga 1 Putri pada tahun 2019, akan tetapi semenjak pandemi Covid 19, kompetisi sepak bola wanita tak kunjung digelar hingga sekarang. Walaupun begitu, masih banyak wanita yang menggantungkan cita-citanya pada sepak bola seperti para pemain timnas macam Zahra Musdalifah, atau anak-anak putri yang bergabung di Akademi Mojang Bandung.

Episode ini menilik seperti apa awal mula perkembangan sepak bola wanita di Indonesia, kemudian bagaimana generasi seterusnya menjaga mimpi mereka dalam dunia sepak bola, dan kemudian bagaimana pula langkah sepak bola wanita Indonesia ke depannya.