Memasuki bulan kemerdekaan, empat orang pemuda Indonesia berhasil menciptakan alat braille berbasis aplikasi digital, yang bisa digunakan oleh para penyandang tuna netra dalam beragam aktivitas.
Alat yang ditemukannya pun mendapatkan penghargaan dari Google, dan berhasil menembus tiga besar dari ribuan peserta dalam kompetisi inovasi internasional yang diselenggarakan oleh perusahaan search engine tersebut.