Kementerian Luar Negeri terus berkordinasi dengan Pemerintah Palestina untuk memantau kondisi Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Hingga awal November, RS Indonesia di Gaza menampung 2 ribu warga. Jumlah tersebut terus meningkat imbas serangan pasukan Israel.
Rabu pagi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menerima informasi terbaru dari Kementerian Kesehatan Palestina yang mengatakan RS Indonesia dan RS As-Syifa di Gaza tinggal memiliki 48 jam saja hingga kedua RS mengalami pemadaman listrik. Generator listrik hanya tersisa beberapa jam saja. Sementara pasien serta jenazah korban perang terus memadati kedua RS tersebut.