Ganjar Pranowo membantah telah meminta Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto untuk membuka data pertahanan negara, saat debat ketiga Pilpres 2024.
Hal ini Ganjar sampaikan, menanggapi pernyataan presiden Joko Widodo yang menyatakan, data pertahanan negara tidak bisa sembarangan dibuka kepada publik.
Dalam pertemuan dengan para relawan dan nelayan di Cilacap Jawa Tengah, Selasa siang, Ganjar mengatakan, data pertahanan yang dia tanyakan ke Prabowo saat debat ketiga merupakan data umum dari luar negeri.
Sedangkan data dalam negeri yang ditanyakan Ganjar hanya terkait minimum essential force atau MEF 2024 yang tidak tercapai.
Ganjar mengaku bingung, karena dia tidak menemukan buku putih pertahanan di Kementerian Pertahanan sebagai pedoman roadmap, agar kebijakan terkait pertahanan tidak berubah-ubah.
Ganjar juga membantah telah menyerang personal Capres lain, melainkan menyerang dari sisi kebijakan, serta membicarakan data yang tidak bersifat rahasia.