Sejumlah orang yang merupakan sivitas akademika Universitas Airlangga menyampaikan seruan pada Senin, untuk merespons situasi demokrasi menjelang Pemilihan Umum 2024.
120 orang yang terdiri dari dosen, alumni, dan keluarga besar pun telah menandatangani manifesto.
Mereka mengecam segala bentuk praktik pelemahan demokrasi. Presiden harus merawat prinsip-prinsip etika republik dengan tidak menyalahgunakan kekuasaan, menggunakan fasilitas, dan alat negara untuk kepentingan kelompok tertentu, maupun berpihak dalam politik elektoral, dan menghentikan segala praktik pelanggaran politik kekeluargaan.
Selanjutnya mendesak presiden dan aparat negara untuk menghormati dan menjamin kemerdekaan atas hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya bagi tiap warga negara.
Mendesak penyelenggaraan pemilu luber-jurdil tanpa intervensi penguasa, kecurangan, kekerasan, dan mengutuk segala praktik jual beli suara yang dilakukan peserta Pemilu.
Serta mengecam segala bentuk intervensi dan intimidasi terhadap kebebasan mimbar-mimbar akademik di perguruan tinggi.