Calon Wakil Presiden Mahfud MD menilai Pemilu 2024 sebagai pemilu paling 'brutal' pasca reformasi.
Gugatan ke Mahkamah Konsitusi dianggap Mahfud sebagai tanggung jawab moral antara dirinya dan Ganjar untuk mempertahankan nilai demokrasi dan negara hukum.
Mahfud menjelaskan mengapa dirinya dan Ganjar bersepakat mengambil jalur konstitusi sebagai 'teater hukum' terbuka untuk membuktikan sejumlah catatan dugaan kecurangan pemilu 2024 yang dikumpulkan dari para relawan, partai pengusung, para pakar, dan sejumlah saksi.
Menurut Mahfud, Pemilu 2024 adalah pemilu paling brutal sepanjang reformasi karena aparat hukum dan pejabat tinggi negara, turut ikut dalam proses kampanye pemilu, sehingga dinilai dapat mempengaruhi para pemilih dalam menentukan calon pemimpin yang akan datang.
Mahfud menyebut langkah menggugat ke Mahkamah Konstitusi tak lagi untuk mencari kemenangan dalam pemilu 2024 namun sebagai tanggung jawab moralnya untuk mewariskan kepada generasi muda agar tak terjadi perusakan kepada nilai demokrasi dan negara hukum.