Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengungkapkan faktor "cawe-cawe" menjadi penyebab hujan masih turun meski saat ini wilayah Indonesia telah masuk musim kemarau.
Kepala Bmkg Dwikorita Karnawati mengatakan, ada beberapa gangguan sehingga menimbulkan awan-awan hujan, di antaranya fenomena gelombang Rossby dan Kelvin serta Madden Jullian Oscillation.
Fenomena ini diprediksi berlanjut pada bulan Agustus hinga September mendatang.
Hal tersebut diprediksi akibat fenomena La Nina yang dipengaruhi suhu muka air laut di Samudera Pasifik, sehingga pada musim kemarau ada peningkatan curah hujan.