Direktur Riset Bidang Makro Ekonomi dan Kebijakan Fiskal Moneter Core Indonesia, Akhmad Akbar Susamto mengatakan, puncak utang jatuh tempo akan dihadapi presiden terpilih Prabowo Subianto setidaknya untuk 3 tahun pertama pemerintahan mantan Jenderal Angkatan Darat tersebut.
Akbar menambahkan, kondisi tersebut perlu menjadi perhatian khusus karena pemerintahan baru memiliki program prioritas seperti makan gratis bergizi yang membuat kebutuhan belanja anggaran akan meningkat.
Akbar menambahkan, APBN era Prabowo bakal dihadapkan pada tantangan defisit yang melebar, penerimaan pajak yang melambat karena melemahnya harga komoditas serta utang jatuh tempo yang harus dibayar pemerintah.
Sebagai informasi, Kementerian Keuangan mencatat utang jatuh tempo pemerintah pada tahun 2025 mencapai Rp800,33 triliun. Adapun total utang pemerintah mencapai 8.353 triliun rupiah yang terdiri dari surat berharga negara dan pinjaman. Hal tersebut diungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani di rapat kerja dengan Komisi XI DPR 6 Juni lalu.