Ketua Umum Partai Nasional Demokrat, Surya Paloh, pasrah partainya tidak diutamakan oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto, dalam kursi kabinet 2024-2029.
Paloh menyebut ini sebagai pendidikan dan etika politik, karena dari awal tidak mendukung Prabowo dalam Pilpres.
Paloh mengaku sudah tiga kali melakukan pembicaraan dengan Prabowo terkait pembentukan kabinet baru.
Paloh mengaku telah menyampaikan kepada Prabowo untuk mengutamakan partai pengusung untuk jatah kursi kabinet.
Namun Paloh mengaku tak menampik jika Nasdem mendapat bagian kursi pembantu Presiden, dan hal itu merupakan suatu kehormatan.