Perang Iran-Israel yang berlangsung 12 hari, berujuk gencatan senjata yang diinisiasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Konflik Iran dan Israel disebut menggunakan pendekatan proxy war. Kepala Badan Intelijen Mossad Israel David Barnea memuji agen-agennya atas kehancuran situs nuklir di Iran.
Barnea juga mengakui kontribusi Badan Intelijen Pusat atau CIA Amerika Serikat dalam operasi yang dijalankan dan menganggap Amerika Serikat sebagai mitra utama.
Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI, Laksda Teddy Purnawirawan Soleman Ponto mengatakan keterlibatan intelejen dalam perang merupakan suatu hal yang sering terjadi.
Menurut Ponto, mereka tidak bisa kerja sendiri tanpa bantuan dari orang di dalam Iran itu sendiri.