Kasus beras oplosan yang baru saja dibongkar Satgas Pangan Polri menjadi tamparan pahit bagi bangsa Indonesia.
Ini menunjukkan lemahnya pengawasan dan mudahnya memanipulasi kualitas beras, yang merupakan makanan utama masyarakat.
Heboh kasus ini memantik kemarahan publik. Bagaimana tidak? Beras premium yang diharapkan berkualitas tinggi, ternyata dioplos dengan beras non-premium.
Banyak masyarakat yang berusaha keras membeli beras premium demi memberikan yang terbaik bagi keluarga, justru tertipu oleh pengusaha nakal.
Hal itu terungkap setelah Satgas Pangan Polri menemukan tiga produsen beras yang memproduksi beras tidak sesuai standar mutu yang tertera di kemasan. Produk mereka tersebar secara nasional dan tergolong laris di pasaran.
Sementara itu, pihak penjual tak punya banyak pilihan selain menawarkan beras medium lokal dari petani sekitar. Seperti Dika, penjual beras di Pasar Pucang Anom, yang banyak menjual beras kelas medium dari petani Sidoarjo, Jombang, hingga Kediri.
Meski kualitasnya belum seprima produksi pabrik, namun sebanding dengan harga yang ditawarkan.