Menteri Perumahan dan Pemukiman, Aruarar Sirait, menyebut kuota rumah subsidi meningkat, yang tadinya hanya 200 ribu kini menjadi 350 ribu.
Maruarar juga menyampaikan, untuk pertama kalinya rumah subsidi ini dialokasikan untuk petani, nelayan, buruh, dan guru masing-masing 20 ribu rumah, kemudian jurnalis 3 ribu rumah, sopir 8 ribu rumah, dan sisanya untuk masyarakat yang lain.