Geliat demonstrasi di sejumlah kota akhir-akhir ini membuat publik teringat pada gejolak Mei 1998. Meski skalanya belum sebesar saat itu, pemicu kemarahan publik masih serupa, yakni kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada rakyat. Namun yang berbeda kali ini, media sosial menjadi arena baru tempat opini publik terbentuk dan solidaritas warga terbangun.