Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat ada 8649 korban keracunan dalam program Makan BG per tanggal 27 September 2025. Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji, menyatakan kasus keracunan terus terjadi karena pihak penyedia MBG yaitu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengabaikan suara siswa, sekolah, juga orang tua. Dalam sepekan terakhir, pihak sekolah sudah memberi masukan kepada SPPG tentang kualitas makanan dan meminta agar disetop. Namun, masukan ini diabaikan oleh SPPG yang tetap terus mengirimkan MBG yang berujung pada kasus keracunan berulang.