Tingginya Biaya Logistik Berpotensi Hambat Bisnis E-Commerce

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Minggu, 08 Mar 2015 08:51 WIB
Bisnis e-commerce di Indonesia pada 2014 mencapai US$ 12 miliar atau sekitar Rp 150 triliun. Tahun ini diprediksi mencapai US$ 20 miliar atau Rp 240 triliun.
Pekerja mengemas barang pesanan pembeli di Warehouse online store Zalora, Jakarta Timur, Rabu, 10 Desember 2014. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- IPMI International Business School memperkirakan potensi jasa logistik Indonesia pada tahun ini mencapai Rp 1.849 triliun, meningkat seiring dengan pesatnya pertumbuhan perdagangan online (e-commerce). Namun, perkembangannya berisiko terhambat oleh mahalnya biaya pengiriman barang  akibat infrastruktur logistik yang berdaya saing rendah.

“The Nielsen Global Survey of E-Commerce tahun lalu menunjukkan bahwa konsumen enggan membeli produk secara online karena tingginya biaya dan lemahnya infrastruktur logistik di Indonesia,” ujar Jimmy M Rifai Gani, Ekonom IPMI International Business School,  Jumat (6/3).
 
Jimmy menuturkan potensi jasa logistik mencapai Rp 1.849 triliun pada tahun ini lantaran pesatnya pertumbuhan perdagangan online. Hal ini juga seiring dengan meningkatnya penggunaan internet dan penggunaan gadget.

"Ditambah lagi, penetrasi e-commerce Indonesia hanya mencapai 1 persen, jauh di bawah negara-negara berkembang lain sudah  mencapai 20 persen," tuturnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER