Setya Novanto Bertemu Donald Trump

Amanda Puspita Sari & Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Jumat, 04 Sep 2015 12:12 WIB
Foto Ketua DPR Setya Novanto bertemu dengan kandidat calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump, beredar di sejumlah media asing.
Kandidat calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump ketika memperkenalkan Setya Novanto kepada publik dalam konferensi pers di Trump Tower di Manhattan, New York, Kamis (3/9). (Reuters/Lucas Jackson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Foto Ketua DPR Setya Novanto bertemu dengan kandidat calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump beredar di sejumlah media asing, sejak Kamis (3/9).

Dalam keterangan foto yang dicantumkan Reuters, Setya terlihat berada di sisi Trump ketika Trump tengah meluncurkan siaran pers dengan Komite Nasional Partai Republik, RNC di Trump Tower di Manhattan, New York pada Kamis.

Dalam kesempatan tersebut, Trump juga menandatangi perjanjian bahwa dia tidak akan mencalonkan diri sebagai kandidat calon presiden independen pada pemilu presiden AS, yang akan digelar pada November 2016 mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam akhir konferensi pers, Trump memperkenalkan Setya Novanto kepada publik. Setya dilaporkan hadir di acara itu bersama dengan rombongannya, termasuk Wakil Ketua DPR, Fadli Zon.

"Hadirin, ini adalah orang yang sangat luar biasa, Ketua DPR dari Indonesia, Setya Novanto. Salah satu orang yang paling berpengaruh dan dia ke sini untuk bertemu dengan saya. Kita akan melakukan hal yang luar biasa untuk AS, benarkan?" kata Trump kepada Setya, dalam rekaman video yang beredar di YouTube.

"Apakah warga Indonesia menyukai saya?," kata Trump, dikutip dari CBS.

Pertanyaan itu dijawab dengan Setya dengan singkat, "Ya, saya suka, terima kasih banyak."

Setya dan Trump kemudian berjabat tangan.

Kepala Bagian Tata Usaha Ketua DPR Hani Tahapari mengatakan kepada CNN Indonesia pada Jumat (4/9),  Setya Novanto dan Fadli Zon mengikuti agenda sidang The 4th World Conference of Speakers Inter Parliamentary Union (IPU) di New York. Acara tersebut diagendakan berlangsung dari tanggal 31 Agustus sampai dengan 2 September 2015.

Selain itu, Hani mengatakan agenda sidang tersebut dihadiri Ketua Parlemen sedunia dan dilaksanakan satu tahun sekali. Delegasi dari Indonesia dipimpin Ketua DPR Setya Novanto, diikuti oleh Wakil Ketua DPR bidang Politik dan Keamanan Fadli Zon, Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen Nurhayati Assegaf, anggota Komisi I dari Golkar Tantowi Yahya, Ketua Komisi III Aziz Syamsuddin, anggota BKSAP Yuliari Batubara dari PDIP, Eddy Pratomo utusan khusus Presiden bidang kemaritiman, khususnya perbatasan beserta dua staf lain.

Hani menambahkan setelah agenda sidang, masih ada agenda resmi yaitu kunjungan muhibah dan rencananya akan ke Washington DC untuk bertemu pejabat parlemen serta pemerintahan disana.

Surat perjanjian yang menetapkan Trump mencalonkan diri sebagai kandidat capres dari Partai Republik semakin menguatkan posisinya di Partai Republik. Trump sendiri kerap menempati posisi teratas dalam jajak pendapat soal kandidat capres yang akan diusung oleh Partai Republik.

Meski demikian, surat ini tidak memiliki kekuatan hukum dan tidak mengikat. Namun, perjanjian ini dengan sendirinya menegaskan bahwa Trump menolak lobi-lobi dari pihak ketiga dan tidak akan mencalonkan diri secara independen.

Meski telah menandatangnai surat perjanjian itu, nampaknya Trump  tidak akan berhenti menyerang kandidat capres lainnya dari Partai Republik.

Trump dikenal sebagai politisi anti-imigran dan kerap melontarkan komentar kontroversial.

Beberapa bulan lalu, Trump mendapat kecaman publik ketika melontarkan komentar bahwa imigran asal Meksiko hanya menjadi kriminal di AS.

Trump, yang merupakan pebisnis real estate dan pemilik reality show Miss USA. Sejak komentar kontroversialnya, sejumlah saluran televisi AS bahkan memutuskan untuk membatalkan penanyangan Miss USA.

Sementara, terkait penembakan wartawan di Virginia bulan lalu, Trump menegaskan pendapatnya bahwa insiden itu terjadi bukan karena mudahnya warga AS memiliki senjata, tetapi karena kesehatan mental sang pelaku.

Hingga saat ini, baik Setya maupun Fadli tidak dapat dihubungi untuk dimintai keterangan langsung.

[Gambas:Youtube] (ama/ama)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER