Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia dipastikan keluar sebagai juara umum cabang olahraga (cabor) pencak silat di
Asian Games 2018. Sampai berita ini di turunkan Indonesia sudah meraih 11 medali emas dari 16 nomor yang dipertandingkan.
Dominasi medali Indonesia dikhawatirkan bakal mempersulit pencak silat untuk kembali dipertandingkan di ajang multi-cabang selanjutnya. Termasuk mewujudkan keinginan cabor asli Indonesia ini untuk tampil di Olimpiade 2020 Tokyo.
Sugianto, peraih medali emas di nomor seni tunggal putra Asian Games 2018, mengatakan kekuatan pencak silat sudah hampir merata. Tak hanya negara-negara di Asia Tenggara yang sudah banyak memiliki atlet berprestasi, pencak silat juga sudah merambah sampai ke Eropa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di SEA Games saja, kami hanya dapat dua emas. Untuk kejuaraan dunia juga banyak negara Eropa yang pesilatnya cukup diperhitungkan. Meski kami negara asal pencak silat, tak boleh tinggal diam dan tidur. Kami harus tetap latihan," kaya Sugianto di Padepokan Pencak Silat TMII, Rabu (29/8).
Sugianto menolak anggapan Indonesia juara umum pencak silat karena jadi tuan rumah. Semua prestasi yang diraih pesilat Merah Putih terwujud berkat latihan dan kerja keras yang dilakoni selama ini.
 Sugianto menjadi peraih emas pertama Indonesia untuk hari ini. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
"Kalau kami hanya main-main saja, kami tidak bakal jadi juara. Tapi kami juga berusaha dan lawannya hampir imbang. Jangan berpikirnya negatif. Tapi giliran kalah disudutkan," ungkapnya kesal.
Sugianto juga menyayangkan jika ada yang menyebut pencak silat sepi dari penonton. Hal itu dibuktikan dengan tiket yang ludes terjual di hari ketiga penyelenggaraan di Asian Games 2018.
"Saya juga sangat menyayangkan ucapan salah satu komentator di stasiun televisi yang bilang pencak silat sepi," ucap Sugianto.
Pesilat asal Thailand Ilyas Abad yang meraih perak di nomor seni tunggal putra mengungkapkan kegembiraannya lantaran bisa mendapatkan prestasi gemilang di Asian Games kali ini. Selama delapan bulan masa persiapan, Ilyas juga dipegang pelatih asal Indonesia.
 Sugianto menilai persaingan di cabor pencak silat sudah makin merata. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Menanggapi dominasi Indonesia di cabor pencak silat, Ilyas mengatakan sebenarnya tidak bagus untuk pencak silat ke depannya. Terutama untuk nomor tarung.
"Kalau untuk tarung, harus lebih adil jurinya. Mana yang seharusnya poin, mana yang tidak. Sebenarnya tidak (khawatir), semua tergantung tuan rumah, kalau ada pencak silat pasti dimainkan, kalau (tuan rumah) tidak (punya atlet pencak silat), mungkin tidak dimainkan," terang Ilyas.
Ilyas menambahkan pesilat Indonesia sedikit lebih bagus dari yang dimiliki negaranya. Terutama soal teknik gerakan.
"Bukan mengakui, silat berasal dari Indonesia, budaya asli Indonesia. Sejak kecil mereka belajar pencak silat. Teknik 50:50 tapi sekarang di venue pertandingan itu juga menentukan mental, dari banyak aspek," ujar Ilyas.
(har)