Jakarta, CNN Indonesia -- Departemen Kepolisian di Missouri, Amerika Serikat, melaporkan di jejaring sosial Facebook bahwa kelompok perampok bersenjata memanfaatkan aplikasi game Pokemon Go untuk memancing korban.
Game Pokemon Go saat ini sedang digemari masyarakat karena ia memungkinkan para
gamer untuk menjadi seorang
trainer yang mencari Pokemon di dunia nyata. Tentu saja, Pokemon tersebut tidak nyata, melainkan berbasis teknologi augmented reality dan bisa dilihat memakai kamera ponsel.
Kepolisian Missouri menerima laporan perampokan di area O'Fallon beberapa hari lalu pada dini hari, bahwa ada sebanyak empat pelaku berusaha merampok sejumlah gamer yang merupakan penduduk setempat berusia 16 sampai 18 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rupanya kelompok perampok itu berhasil menggunakan game tersebut untuk menjebak para korban ke dalam mobil BMW hitam yang diparkir di tempat terpencil ketika mereka sedang sibuk memburu pokemon. Karena jauh dari keramaian, tentu saja perampokan menjadi lebih mudah dilakukan.
Polisi mengidentifikasi empat orang tersebut sebagai tersangka perampokan bersenjata yang mirip dengan kejadian di wilayah St. Louis dan St. Charles.
"Menggunakan fitur geolokasi, para perampok bisa mengantisipasi lokasi para korban yang tidak sadar menjadi target ini," ujar salah satu polisi setempat Bill Stringer, dikutip dari
The Guardian.
Kemudian dalam pernyataan terpisah, juru bicara kepolisian melanjutkan, "perampok ini bisa menambahkan semacam rambu ke pokestop untuk menarik perhatian lebih banyak gamer."
Pokestop sendiri adalah lokasi di dalam game yang memberi sejumlah item seperti
potion, Poke Ball, revive, dan telur Pokemon.
Stringer menyatakan, para perampok bersenjata tersebut didakwa hukuman perampokan tingkat pertama dan kejahatan sebesar US$100 ribu.
Selebihnya, pihak kepolisian juga mengakui bahwa game Pokemon Go memang bisa 'membutakan' para penggunanya terhadap lingkungan sekitar karena terlalu asyik bermain.
"Melihat Pikachu di pinggir jalan di depan Anda merupakan mimpi para penggemar Pokemon," ucap mereka.
Para polisi lalu memperingatkan kepada anak-anak di bawah umur yang memainkan Pokemon Go agar tetap waspada di "kehidupan nyata", khususnya keberadaan orang asing di lokasi yang hendak didatangi.
Permainan Pokemon Go yang dikembangkan oleh Pokemon Company, Niantic, dan Nintendo, sejatinya memungkinkan pemain untuk menangkap Pokemon yang menghuni di taman, pusat perbelanjaan, trotoar, dan pedesaan di tempat-tempat di seluruh dunia.
Sebelumnya, pihak kepolisian Darwin, Australia Utara juga sudah memberi peringatan kepada para gamer Pokemon Go untuk tetap memperhatikan lingkungan sekitarnya ketika sedang berburu monster imut itu.
Pasalnya, para pemain tidak sadar telah diarahkan dan masuk ke kantor polisi hanya untuk memburu pokemon. Kepolisian Darwin merasa terganggu dengan aktivitas tersebut.
Larangan untuk berburu hingga ke dalam kantor pun menjadi sebuah aturan. Menurut mereka, kantor polisi bukanlah tempat yang bagus bagi anak-anak untuk bermain.