Jakarta, CNN Indonesia -- Ilmuwan mengumumkan telah menemukan sebuah sistem tata surya di dekat Tata Surya kita dengan tujuh planet yang sama ukuran dan massa-nya dengan Bumi.
Sistem tata surya itu dinamai TRAPPIST-1. Tiga dari tujuh planetnya berada di zona Goldilocks pada bintangnya. Artinya, planet itu bisa menampung kehidupan kita.
Pertanyaannya, bagaimana cara ilmuwan mengetahui massa benda langit itu?
Kamu harus tahu, massa tak sama dengan berat, meski satuannya bisa jadi sama-sama kilogram.
Massa itu sederhananya adalah berapa banyak materi dalam suatu objek.
Massa adalah kombinasi antara jumlah total atom, kerapatan atom, dan jenis atom dalam suatu objek.
Sedangkan berat adalah ukuran percepatan gravitasi yang mempengaruhi massa suatu objek.
Berat kita di Bumi adalah berapa besar gravitasi Bumi menarik kita ke permukaan planet ini. Makanya, berat kita akan berubah tergantung kita ada di planet mana.
Sebagai contoh, kalau beratmu di Bumi adalah 45 kilogram, maka di Bulan beratmu hanya 7,5 kilogram dan di ruang angkasa, kamu tak berbobot sama sekali.
Tapi di tiap benda langit mana pun, di Bumi atau di planet lain, massa kamu ya tetap, yaitu 45 kilogram.
Massa benda-benda langit besar sekali. Sehingga standar pengukurannya adalah dengan membandingkannya dengan massa Bumi. Massa Bumi setara dengan 5,9722 × 1024 kilogram.
Ilmuwan mendapatkan massa Bumi itu dengan melakukan pengukuran pada gravitasi Bumi dan perhitungan matematika.
Untuk mengukur massa planet lain, ilmuwan perlu mempelajari tarikan gravitasi antara planet itu dan objek lain, seperti bulan atau bintang. Peneliti bisa mengetahui bagaimana sesuatu mengorbit pada planet lain, atau bagaimana planet mengorbit pada sebuah bintang. Informasi ini kemudian dipakai untuk mengestimasi massa sebuah planet.
Ilmuwan juga bisa mengamati berapa banyak cahaya yang diblok oleh tiap planet saat transit, yaitu saat planet itu melintas di antara bintang dan Bumi. Informasi ini dipakai untuk mengukur massa planet.