Menyaring Polutan yang Disebabkan Penggorengan Antilengket

CNN Indonesia
Rabu, 19 Jul 2017 15:38 WIB
Penggorengan antilengket atau busa pemadam kebakaran mengandung zat kimia yang dapat mencemari air. Ilmuwan telah menciptakan magnet yang bisa menyaringnya.
Di penggorengan antilengket semacam ini dulu pernah terkandung zat kimia berbahaya. (Foto: Silberfuchs/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penggorengan antilengket, karpet tahan noda, dan busa pemadam kebakaran, sebetulnya mengandung zat kimia yang dapat membahayakan kesehatan kita kalau mencemari air minum.

Bahan kimia itu disebut PFOA. Dia bisa bertahan di lingkungan kita selama bertahun-tahun, bahkan ratusan tahun atau lebih, tanpa terdegradasi.

Untungnya kini ada temuan baru yang bisa mengangkat PFOA dari sumber air. Memang, sudah ada banyak zat kimia yang bisa menyaring PFOA. Tapi daya kerjanya tak sebaik temuan baru dari Universitas Northwestern di Amerika Serikat itu. Temuan dari William Dichtel dan timnya itu diterbitkan di Journal of the American Chemical Society.

PFOA adalah singkatan dari Perfluorooctanoic Acid. Dia termasuk keluarga perfluorinated atau PFC yang beracun. Tiap PFC punya tulang punggung atom karbon yang mengikat banyak atom fluorine.

Fluorine ini membuat bahan kimia itu sangat stabil. Begitu stabilnya, sampai-sampai beberapa bahan kimia itu tak mau meluruh.

Cara yang umum untuk membersihkan PFOA dari air adalah dengan menyaring menggunakan alat yang bertindak seperti magnet berupa karbon aktif. Tapi ia tak bisa menarik semua molekul PFOA.

Oleh sebab itu Dichtel dan timnya membuat ‘magnet’ baru untuk menyaring semua kandungan PFC dari air. Materialnya terbuat dari polimer yang ternyata sanggup menangkap 95 persen polutan PFOA dari air.

Membersihkan polimer ini pun mudah. Cukup mencucinya dengan metanol. Kini Dichtel dan timnya sedang berusaha mengubah polimer ini menjadi produk yang bisa diperjualbelikan secara bebas.

PFOA memiliki daya polusi yang begitu lama sehingga banyak perusahaan yang mencoret PFOA dari produknya. Tapi masalah belum selesai, sebab PFC yang dulu sudah dilepas ke alam, masih ada dan bisa saja terpapar ke tanaman atau hewan.

Pada tikus, kalau terpapar PFOA akan meningkatkan risiko terkena tumor khusus. Tapi memang belum jelas apakah ia akan menimbulkan risiko kanker bagi manusia. Yang jelas, dari hasil penelitian, PFOA dihubungkan dengan masalah tiroid, pelemahan sistem kekebalan tubuh dan menghambat perkembangan janin pada manusia.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER