Yogyakarta, CNN Indonesia -- Ilmu ibaratkan sebuah bibit. Di mana bibit yang ditanam hari ini, kelak buah tersebut akan nikmati di kemudian hari.
Kembali ke mahasiswa jika ia rajin merawatnya, maka buah yang akan di panen akan lebih baik pula. Begitu juga dengan ilmu.
Seperti apa kata pepatah, “Berusahalah menuntut ilmu karena kamu akan menikmatinya di kemudian hari.”
Suatu malam di Angkringan Oliz Yogyakarta ada beberapa mahasiswa sedang berdiskusi ringan, sambil menyantap gorengan hangat dan kopi.
Mereka bercanda gurau sambil berdiskusi. Nampaknya ada topik yang hangat diperbincangkan, tentang berbagai fenomena yang terjadi di kalangan mahasiswa.
Salah satunya ialah situasi dan suasana apa yang sangat mempengaruhi efektivitas belajar mahasiswa. Misalnya, lingkungan yang tidak nyaman.
“Kebanyakan, pelajar atau mahasiswa lebih senang belajar dalam situasi yang santai sehingga mereka tetap fokus dan berdiskusi. Nah, menurut saya perpustakaanlah yang banyak menyediakan banyak buku dan dapat dijadikan sebagai referensi untuk mahasiswa tersebut,” ujar Agung, mahasiswa STIA AAN Yogyakarta.
Memang benar, perpustakaan adalah tempat untuk mendapat informasi salah satunya dari buku-buku. Selain itu, perpustakaan juga menyediakan internet dengan kecepatan tinggi serta situasi yang nyaman dan tenang untuk belajar.
“Menurut saya tidak hanya perpustakaan yang dapat membuat kita nyaman saat belajar. Suasana kedai kopi atau angkringan misalnya menjadi pilihan saya untuk bertahan berlama-lama di sana. Mungkin karena suasana tenang dan santai saat diskusi dengan teman-teman apalagi belajar sambil minum kopi bagi saya menyenangkan,” tutur Andi, mahasiswa APMD Yogyakarta.
Sedang Vani dan Rani, yang terlibat dalam perbincangan itu, mengatakan tempat belajar yang nyaman untuk belajar adalah tempat makan siang, ruangan kelas, dan museum.
Memilih tempat belajar yang menyenangkan dan nyaman tentu keharusan bagi seorang mahasiswa yang senang belajar di tempat-tempat tertentu. Dan ini soal selera juga, sebab setiap tempat punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Yang penting, tujuan berkuliah tetap dijaga, yaitu untuk menambah ilmu, teman, bukan untuk bergaya atau menindas orang lain.
Waktunya bagi mahasiwa untuk menunjukkan prestasi di bidang akademik dan pengabdian pada masyarakat, bukan melakukan kekerasan pada orang lain.
Mahasiswa harus belajar menghargai waktu, disiplin belajar agar kuliah cepat selesai dan meraih hasil memuaskan. Kemudian kembali ke tengah masyarakat untuk berkarya dan ikut membangun negeri.