Memahami NOL dalam Perjalanan Sejarahnya

CNN Indonesia
Rabu, 20 Sep 2017 10:14 WIB
Konsep NOL sebagai angka adalah relatif baru. Tapi manusia sudah lama memahami konsep mengenai ketiadaan atau tak punya apa-apa.
Ilustrasi Foto: dok. geralt/pixabay
Jakarta, CNN Indonesia -- Konsep NOL sebagai angka adalah relatif baru. Tapi manusia sudah lama memahami konsep mengenai ketiadaan atau tak punya apa-apa.

NOL menjadi angka dikembangkan pertama kali di India. Sebelum itu, para ahli matematika masih kesulitan membuat kalkulasi aritmatika paling sederhana sekalipun.

Kini, NOL, baik sebagai simbol (atau angka) dan sebuah konsep ketiadaan kuantitas, banyak membantu manusia dalam melakukan kalkulus sampai menemukan komputer.

Angka NOL yang ditemukan di India sudah lama diakui secara luas sebagai inovasi terbesar dalam sejarah manusia. “Itu adalah batu penjuru dalam matematika dan fisika modern, serta mendorong perkembangan teknologi,” kata Peter Gobets, dari ZerOrigIndia Foundation, lembaga yang meriset asal mula angka NOL, seperti dilansir Live Science, baru-baru ini.

NOL sebagai pengisi kekosongan perhitungan pada masa lalu, sebelum dikenal digit NOL, ditandai sebagai simbol-simbol. Misalnya, angka 10-100, atau angka 2.025. Untuk menandai NOL itu, ada yang mengosongkan saja, ada juga yang menggantinya dengan simbol. Riwayat ini bisa ditelusuri sampai ke Babilonia, suku Maya, lalu akhirnya ke India.

Di India, awalnya dikira rekaman tertua angka NOL adalah inkripsi di dinding kuil di Gwalior dari abad ke-9. Kemudian ditemukan manuskrip Bhakshali pada 1881, yang awalnya dikira juga dari abad ke-9. Ternyata, dari proses penanggalan dengan metode radiokarbon, diketahui bahwa manuskrip itu berasal dari abad ke-3 atau ke-5 Masehi.

NOL kemudian dikenali di kebudayaan China dan Timur Tengah dan menjadi bagian dari sistem angka Arab, yang berdasarkan pada sistem India.

Ahli matematika Persia, Mohammed ibn-Musa al-Khowarizmi, menyarankan sebuah lingkaran kecil digunakan dalam kalkulasi kalau tak ada angka yang muncul pada puluhan. NOL sangat penting bagi al-Khowarizmi yang menemukan algbra pada abad ke-9 dan mengembangkan metode cepat untuk menggandakan dan memisahkan angka-angka, yang kini dikenal dengan nama algoritma, yang terinspirasi dari nama al-Khowarizmi.

NOL masuk ke Eropa waktu bangsa Moor menaklukkan Spanyol dan dikembangkan lebih lanjut oleh ahli matematika Italia, Fibonacci. NOL mendasari sistem koordinat Cartesian dari Rene Descartes, di kalkulus yang dikembangkan oleh Sir Isaac Newton dan Gottfried Wilhem Liebniz. Kalkulus membuka jalan ke fisika, teknik, komputer, keuangan, dan teori-teori ekonomi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER