Jakarta, CNN Indonesia -- Universitas Katolik Atma Jaya punya cara tersendiri dalam memperingati Hari Kesehatan Jiwa yang jatuh saban tanggal 10 Oktober setiap tahun. Mereka menggelar festival film dan menggandeng The Robert Lemelson Foundation.
Robert Lemelson adalah seorang guru besar antropologi kedokteran yang memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap orang-orang pengidap gangguan jiwa. Dia pun sangat mencintai Indonesia.
Oleh sebab itu, Lemelson membuat beberapa film dokumenter mengenai pengidap gangguan jiwa di Indonesia. Festival itu sendiri digelar oleh mahasiswa dari komunitas pencinta film Sinema Kita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Film sebagai media audiovisual lebih menarik dibandingkan sebatas pemberitahuan melalui pidato atau ceramah,” tutur Eunike Sri Tyas Suci, Ketua Program Studi Magister Psikologi Unika Atmajaya, kepada CNN Indonesia, baru-baru ini.
Tyas mengatakan film itu dimaksudkan untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa orang dengan gangguan jiwa masih bisa berkarya dan bekerja sesuai kapasitasnya. Di kalangan mahasiswa, film itu itu diharapkan akan memberikan kesadaran bahwa orang yang mengidap gangguan jiwa bukan orang berbahaya atau aneh.
“Bahkan orang dengan gangguan jiwa juga bisa melakukan aktivitas normal seperti layaknya orang normal lainnya, bahkan terkadang mereka melakukannya lebih teliti dan detail,” tuturnya.
Tentang film pendek karya Lemelson, Tyas mengatakan film-film itu rata-rata memiliki pesan yang sama dengan latar belakang yang berbeda. Menurut dia, Lemelson ingin menyampaikan bahwa stigma orang gila terhadap orang yang mengidap gangguan jiwa harus dihilangkan. Ini supaya mereka mendapatkan hak yang sama dengan orang normal.