Rumah Tradisional di Bali Utara Ternyata Tahan Gempa Lho

CNN Indonesia
Kamis, 03 Des 2015 11:27 WIB
Para ilmuwan percaya desain rumah tua Bali Utara memiliki keunikan tersendiri, yaitu tahan akan guncangan gempa. Wow, kok bisa?
Ilustrasi (CNN Indonesia/Getty Images)
Buleleng, CNN Indonesia -- Para ilmuwan percaya desain rumah tua Bali Utara memiliki keunikan tersendiri, yaitu tahan akan guncangan gempa. Tak hanya itu, arsitektur lokal Bali Utara ini juga menjadi salah satu temuan penting, dalam kesejarahan gempa di Indonesia, khususnya Bali.

Tiga orang pengamat gempa, Anak Agung Ngurah Sentana, Gde Krisna, dan I Made Kris Adi Sastra berkumpul untuk membahas pentingnya mengingat kembali Gejer Bali pada tahun 1815 silam. Mereka menganggap, gempa dahsyat yang menghantam Bali Utara di 200 tahun silam itu, bisa dijadikan peringatan bahwa kapan pun bencana gempa di Buleleng bisa terjadi kembali.

Dalam sebuah wawancara, pada Minggu (22/11), di Puri Kanginan Singaraja, Kris Adi Sastra mengatakan bahwa pusat gempa di Bali Utara ada di sepanjang Laut Bali utara memanjang ke timur melintasi Lombok, lalu ke Sumbawa, Flores, hingga ke Laut Banda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kita berada di atas sumber patahan gempa bumi, patahan ini berpotensi menimbulkan tsunami. Tahun 1815 juga pernah mengalami tsunami, waktu itu masih terbilang tsunami kecil,” kata Kris Adi Sastra.

Mereka berusaha menceritakan ulang kisah lama, namun juga mengedepankan ilmu kebumian modern termasuk membahas desain rumah Bali Utara yang dianggap tahan akan guncangan gempa.

Kembali kepada desain rumah tua Bali Utara, menjadi jawaban yang paling relevan untuk mengantisipasi banyaknya korban saat terjadi gempa. Konstruksi rumah tua tahan akan gempa, karena menggunakan kayu dengan adanya sambungan yang fleksibel bergerak saat gempa. Kontruksi yang memanfaatkan saka atau tiang, dan juga lambang serta sineb sebagai balok pada bangunan, melindungi penghuninya dari adanya reruntuhan bangunan akibat gempa.

Gde Krisna juga mengungkapkan kepada media, bahwa semua rumah-rumah tradisional di Bali Utara bisa dinilai tahan akan guncangan gempa, karena si pemilik rumah sudah mendesain sedemikian rupa dengan menggunakan bale-bale di dalam rumahnya.

“Bale ini strukturnya di atas tanah tidak masuk ke dalam tanah, dan kalau terjadi gempa dia hanya bergeser saja. Bagian yang runtuh biasanya adalah temboknya saja, dan itu pun biasa keluar sehingga di desa tua tidak pernah ada cerita masyarakat tewas akibat korban gempa,” ujar Krisna.

Jauh dari ini semua, arsitektur lokal sejak peradaban Bali kuno sudah menjadi salah satu temuan penting dalam kesejarahan gempa di Indonesia. Diketahui peradaban Bali kuno telah melakukan proses ujicoba yang panjang, untuk membangun rumah tahan gempa dan diwariskan ke generasi setelahnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER