Membuat Anak Keranjingan Menulis

Bahariyani Mareza | CNN Indonesia
Rabu, 20 Jan 2016 07:14 WIB
Untuk mampu menulis itu tak mudah lho. Perlu latihan dan kedisplinan. Terutama bagi anak-anak. Ini tipsnya.
Ilustrasi (StockSnap/Luis Llerena)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ada yang mengatakan, menulis itu adalah menciptakan keabadian. Tapi untuk mampu menulis itu tak mudah lho. Perlu latihan dan kedisplinan. Terutama di bagi anak-anak.

Tidak setiap anak memiliki kecerdasan linguistik yang mampu belajar menulis dengan cepat. Tetapi sebagai keterampilan dasar, menulis merupakan salah satu tolak ukur intelegensia seorang anak.

Menulis juga sebuah keterampilan yang akan terus dibutuhkan anak sampai mereka dewasa. Berikut beberapa tips untuk membuat anak keranjingan untuk menulis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cinta membaca
Membaca adalah langkah utama, semakin banyak bacaan anak, maka semakin banyak pula pembendaharaan kata yang akan mengalir di dalam tulisannya. Bisa saja seseorang menulis tanpa membaca tetapi biasanya hanya sebatas tulisan apa yang ia pikirkan atau yang ada dalam perasaanya. Rajin membaca juga melatih anak untuk peka terhadap gaya penulisan, penyampaian dalam tulisan. Membaca membuat anak matang dalam menuangkan pikiran – pikiranya ke dalam tulisan.

Story telling
Membaca dongeng sebelum tidur merupakan treatment luar biasa yang mampu mengasah kecerdasan linguistik anak. Keadaan sebelum tidur adalah waktu terbaik, karena otak anak berada pada gelombang Alpha, frekuensi terbaik untuk menyerap berbagai ilmu pengetahuan. Pada saat storytelling anak akan meresap segala informasi yang diceritakan orang tuanya dan diserap memori otaknya saat anak tertidur. Kegiatan ini tentunya menambah pembendaharaan bahasa yang baik untuk kecerdasan anak.

Latih dengan mencatat apa yang terjadi hari ini
Membuat buku harian merupakan ide yang baik untuk mendorong anak mulai mencatat hal apa saja yang ia alami selama seharian. Insting untuk mengisahkan ceritanya akan terasah dan mengalir di alam bawah sadarnya. Ia akan menjadikan kertas dan pena sebagai sahabatnya, seiring waktu kebiasaan tersebut akan membuat ia tidak bisa lepas dari kebiasaan menulisnya. Membuat diary juga akan mengkoreksi dirinya sendiri terhadap tulisan-tulisannya terdahulu.

Hargai privasi tulisan anak
Biarkan anak menulis apapun yang ingin ia tuliskan. Terkadang anak tidak merasa percaya diri dengan tulisannya sehingga ragu untuk dibacakan oleh banyak orang karena ada getaran seni di setiap tulisan yang hanya anak itu sendiri yang mengerti. Mintalah izin kepada anak sebagai upaya penghargaan kita terhadap si pencipta tulisan, apakah boleh kita membaca isi tulisannya atau tidak. Jika tidak boleh, maka hargai privasinya untuk tidak membaca secara diam diam tulisannya, seiring waktu ia akan dengan percaya diri menunjukan karyanya setelah ia merasa benar benar yakin.

Tidak mengkoreksi tulisan anak dan berilah penghargaan
Berilah komentar baik yang mampu membangun motivasi anak untuk melanjutkan hobi menulisnya. Jangan pernah mengkoreksi, atau mengabaikan tulisan anak. Anak biasanya menulis sesuai dengan imajinasi dan hasrat yang ia mengerti, bila kita mengkoreksi atau mengkritik isi tulisannya akan membuat anak merasa bersalah dengan imajinasinya, kreativitasnya akan berkurang karena takut melakukan hal hal salah yang akan dikritik oleh orang tuanya. Jangan abaikan tulisannya, apapun yang anak tulis itu merupakan karya yang patut dibanggakan, terlebih orang tua adalah orang pertama yang ingin banggakan anak.

Lombakan karya anak
Beranikan anak untuk mulai mengirimkan karya tulisannya ke berbagai media cetak, bahkan untuk mengikuti lomba. Seiring waktu hal tersebut akan memotivasi dirinya untuk berkarya lebih luas, membaca berbagai referensi baru dan ia akan merasa terkoreksi dengan sendirinya terhadap tulisan-tulisannya. Terlebih jika tulisannya berhasil dimuat di media besar, atau memenangkan suatu lomba. Apresiasi pencapaianya sebagai upaya ia telah berlatih menulis sejak dini, dengan begitu ia akan lebih menghargai hobinya tersebut.

Berilah contoh yang baik
Bagaimana anak akan mau menulis bila orang tua tidak mencontohkan kegiatan serupa kepada anak. Anak akan terasa termotivasi oleh orang tuanya yang juga suka membaca dan menulis. Bila kebiasaan membaca dan menulis telah membudaya, anak akan merasa terpacu untuk tidak mau kalah menciptakan tulisan-tulisan seperti orang tuanya. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER