Tips Menulis yang Baik Menurut Kristin Samah

Deddy Sinaga | CNN Indonesia
Selasa, 19 Jan 2016 16:26 WIB
Penulis buku Ibunda Jokowi ini mengatakan menulis adalah mengekspresikan hati dan menyehatkan jiwa. Kalian wajib mencobanya.
Penulis Kristin Samah di SMP Labschool Kebayoran, Jumat (15/1). (CNN Indonesia/Deddy Sinaga)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menulis itu, kata Kristin Samah, seorang penulis terkenal, adalah ketrampilan berbahasa yang paling tinggi. Ketrampilan berbahasa itu meliputi menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. 

Penulis buku “Saya Sujiatmi, Ibunda Jokowi” ini bilang, menulis itu adalah mengekspresikan hati dan menyehatkan jiwa, karena setiap hari ada yang masuk ke pikiran, kemudian dituangkan. Lama kelamaan, kita akan mengerti apa yang ada di hati dan pikiran kita. 

Kepada murid-murid SMP Labschool Kebayoran dia berbagi tips untuk menulis, yang disebutnya sebagai upaya untuk menuliskan keabadian. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kenapa? Karena kalian tidak akan dua kali di SMP, tidak bisa mengulang masa-masa seperti ini. Jadi mulailah menulis, karena banyak sekali manfaatnya,” kata dia, pada Jumat (15/1) lalu. 

Berikut ini tips dari Kristin: 

Pertama, kejujuran 
Jujur pada diri sendiri. Tentang apa yang kita pikirkan, baru nanti memberikan manfaat. 

Kedua, banyak membaca 
Membaca itu mencari inspirasi, sumber inspirasi. Baca sebanyak-banyaknya. Jangan kuatir terpengaruh pendapat orang lain. Membaca itu memperbanyak kosa kata juga. 

Ketiga, segera tulis begitu ada ide 
Begitu ada ide, jangan ditunda, harus segera ditulis. Jika tidak ada ide, banyaklah bergaul dengan orang, sehingga inspirasi akan datang. 

Keempat, jangan malu
Setiap generasi mempunyai caranya sendiri dalam menuangkan gagasan atau ide menjadi tulisan. Tak perlu malu dengan cara generasi masa kini bertutur tulisan. Menurutnya itu adalah cerminan dari masa dan generasinya. 

Kelima, tulis berdasarkan kisah nyata
Meski kita menulis fiksi, sebaiknya bersumber dari kisah nyata. penulis itu merekam kehidupan masyarakat yang sesungguhnya, tapi disamarkan. Dalam survei, buku-buku yang kisah nyata itu lebih banyak dibaca. 

Keenam, bisa mulai dari buku harian
Kristin tak menyarankan anak muda banyak mengekspresikan perasaannya di social media karena itu berbahaya. Buku harian bisa jadi tempat menulis yang bagus. 

Ketujuh, mulai dari yang kalian sukai
Mulailah menulis tentang sesuatu yang kalian sukai. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER