Jakarta, CNN Indonesia -- Saat ini, di era yang serba digital, penggunaan gadget menjadi kebiasaan. Terutama mereka yang tinggal di perkotaan. Alat canggih ini menjadi barang yang wajib punya, mulai orang dewasa sampai anak-anak.
Pengawasan penggunaan gadget pada anak menjadi pekerjaan rumah tersendiri untuk para orang tua. Jangan sampai mereka menjadi kecanduan dan memanfaatkannya dengan tidak baik.
Vera Itabiliana, seorang Psikolog Anak menjelaskan bahwa penelitian di Amerika menunjukkan bahwa remaja menghabiskan waktu selama 7 jam 38 menit setiap harinya, untuk asyik melihat layar gadget.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"22 persen remaja lebih memilih bermain dengan sosial media 10 kali per hari," jelas Vera dalam Seminar Parenting Mendampingi Anak dalam Penggunaan Gadget dan Media Sosial di SMP Labschool Kebayoran, Jakarta Selatan, Jumat (26/2/2015)
Lebih lanjut ia menjelaskan, 75 persen remaja sudah punya ponsel sendirin 25 persen untuk sosial media, 54 persen texting dan 24 persen pesan singkat.
Nah, kontrol paling besar terletak pada orang tua. Bagaimana perannya?
Ainun Chomsun, Social Media Specialist dan Community Manager CNN Student menyarankan agar para orang tua jangan gaptek, alias gagap teknologi.
"Anak-anak akan punya sosial media yang orang tuanya enggak tahu. Nah ini membuat orang tua mau tidak mau harus punya akun sosial media yang dipunyai anaknya," kata Ainun.
Mempelajari sosial media yang dimiliki anak akan mempermudah kontrol terhadap pertemanannya. Orang tua pun wajib untuk berteman dengan akun sosial media anak.
"Tapi jangan marahin anak lewat online, cukup offline saja," tambah Ainun sambil tertawa.
(rkh/rkh)