Jakarta, CNN Indonesia -- Kaca tak hanya digunakan untuk jendela, cermin dan dinding, tapi juga bisa dijadikan kerajinan tangan juga lho, seperti yang dilakukan oleh orang-orang di Murano, Italia.
Kerajinan tangan yang berbentuk pola dalam kaca ini diberi nama Millefiori atau dalam bahasa Indonesia “ribuan bunga”.
Pembuatan Millefiori menggunakan teknik murrina. Pertama-tama dilakukan proses pelapisan kaca cair panas berwarna yang dimasukkan ke dalam cetakan, umumnya berbentuk bunga, bintang, atau hati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika sudah berbentuk sesuai cetakan, cairan kental ini dilapisi lagi dengan cairan kaca yang tidak berwarna dan dipanaskan dalam tungku.
Setelah diangkat dari tungku, cairan kental ini ditempelkan ke ujung tongkat panjang dan dibentangkan sehingga bentuknya jadi pipih panjang. Ketika cairan kaca sudah dingin, ia akan terlihat seperti tongkat.
Tongkat kaca ini dipotong sesuai kebutuhan dan saat inilah pola cetakan bisa terlihat. Kalau tadi kaca cairnya dimasukkan ke cetakan berbentuk bintang, sekarang terlihat kalau ada bintang di dalam kaca. Keren, ya!
Eits, prosesnya belum selesai lho. Itu baru jadi satu pola. Biasanya, pengrajin mengulang tahap-tahap di atas dengan warna kaca dan pola berbeda.
Setelah jadi puluhan kaca berpola dengan ukuran kecil, irisan kaca ini disusun dalam lingkaran dan teknik di atas di ulang lagi – irisan kaca dilapisi kaca tidak berwarna, dipanaskan ke tungku, dibentangkan hingga pipih, dan kemudian dipotong sesuai kebutuhan.
Cara di atas diulang berkali-kali hingga terlihat ‘ribuan bunga’ dalam sebuah kaca.
Dikarenakan prosesnya yang lama dan butuh ketekunan, tak heran kalau harganya mahal dan bahkan bisa mencapai jutaan rupiah.
Millefiori biasanya diaplikasikan untuk pemberat kertas, motif wadah kaca, dan sekarang juga sebagai perhiasan.
(ded/ded)