Jakarta, CNN Indonesia -- Rinjani adalah gunung cantik dari selatan Indonesia. Letaknya di utara Pulau Lombok.
Mengapa disebut gunung Rinjani? Sesuai dengan namanya gunung ini memang cantik. Di sekeliling kaki gunung terdapat sabana hijau yang menjadi bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani.
Gunung ini merupakan gunung api aktif dengan ketinggian mencapai 3.726 mdpl. Tinggi ini membuatnya jadi gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia setelah gunung Kerinci.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gunung Rinjani tidak berdiri sendiri. Ia dikelilingi oleh tebing terjal sisa letusan yang berbentuk wajan. Banyak orang menyebutnya kaldera.
Luas kaldera ini 3.500 x 4.800 meter dengan kedalaman 230 meter. Di tengahnya terdapat danau Segara Anak yang berbentuk bulan sabit. Ada banyak ikan mujair di dalamnya sehingga banyak masyarakat lokal memancing di danau tersebut.
Tidak hanya itu Rinjani juga ditemani sebuah gunung kecil yang aktif bernama Gunung Barujari. Rinjani sangat populer bagi Indonesia dan dunia, hingga di tahun 1998 Bank Indonesia mengeluarkan pecahan uang Rp10.000 dengan lukisan alam Rinjani.
Dahulu kala gunung ini dikenal dengan nama Gunung Samalas, lalu akhirnya meletus dan menyisakan gunung Rinjani. Letusan ini diyakini oleh peneliti Eropa sebagai penyebab perubahan cuaca besar di tahun 1257, dengan ditemukannya perubahan kimia di Artik dan Antartika.
Peneliti telah mencocokkannya dengan jenis belerang dan abu vulkanik yang tersisa di Kutub dengan yang ada di Lombok. Penelitian ini telah dilansir oleh Cambridge University sejak 2013 lalu.
Peristiwa besar itu juga terekam dalam sastra asli Lombok yang bernama Babad Lombok. Di tulisan itu diceritakan situasi mencekam saat terjadinya letusan gunung tersebut.
Untuk saat ini Rinjani dalam status yang aman untuk dikunjungi atau didaki. Bagi teman-teman yang ingin mengunjungi gunung ini kalian dapat menghubungi tim Rinjani Trek Management Board, yang merupakan badan yang dikelola pemerintah untuk menyediakan layanan obyek wisata berbasis ekologi dengan melibatkan masyarakat lokal.
Di taman Nasional Rinjani kamu dapat bertemu kedua jenis hewan endemik khas benua Asia dan juga benua Australlia. Hal tersebut terjadi karena Rinjani merupakan bentuk pertemuan antara kedua lembeng bumi. Selain itu kamu juga akan disambut dengan masyarakat suku Sasak, yang sangat mengagumi gunung Rinjani.
Jadi, jika kamu pendaki pemula jangan khawatir, karena mereka sudah meyediakan segala kebutuhan bagi para wisatawan seperti pemandu, dan lain-lain.
Rinjani merupakan obyek wisata yang telah mendapatkan penghargaan Tourism for Tomorrow Award. Sehingga sangat ideal untuk menjadi pilihan wisata. Biasanya lonjakan wisatawan akan terjadi antara bulan Juli hingga September.
(ded/ded)