Jakarta, CNN Indonesia -- Studi menunjukkan, remaja berfantasi bahwa
smartphone seolah-olah menjadi bagian dari tubuh mereka. Hal tersebut terjadi karena otak bersifat fleksibel. Penggunaan yang rutin dalam jangka waktu panjang menyebabkan seseorang menganggap
smartphone sebagai bagian dari tubuhnya.
Kesimpulan ini ditarik dari penelitian Dr. Roman Liepelt dari Institute Psikologi di Münster University. Ia dan tim menggunakan metode "ilusi karet tangan".
Beberapa orang di tes meletakkan tangan kiri mereka di atas meja. Badan responden membelakangi tangan kiri, sehingga mereka tidak dapat melihat apa yang tangan kiri lakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu peneliti menempatkan tiga objek yaitu
smartphone,
mouse komputer, dan kayu berbentuk
smartphone. Hanya hitungan dalam beberapa menit, secara cepat tangan langsung meraih
smartphone.
Hal ini menguatkan dugaan peneliti bahwa
smartphone menghasilkan sensasi yang dapat ditangkap oleh tubuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tubuh kita jauh lebih fleksibel. Para peneliti menyebutnya dengan istilah integrasi multi-indera.
Pengalaman sehari-hari dan kombinasi perasaan saat menggunakan
smartphone, membuat
smartphone masuk dalam skema tubuh. Selanjutnya fleksibilitas diri tubuh kita adalah sesuatu yang harus dianalisis dalam penelitian lebih lanjut, kata peneliti itu.
(ded/ded)