Jakarta, CNN Indonesia -- Sejauh apa kamu mengenal pahlawan bangsa? Mulai dari masa kerajaan, penjajahan sampai kemerdekaan? Biasanya, kita sekedar tahu dari nama jalan, atau gedung yang berada di jalan protokol.
Meski terkesan membosankan, sejarah bisa sangat menyenangkan kalau kita melihat dari sisi yang lain. Terutama tentang sosok di balik kemerdekaan Indonesia. Siapa saja mereka? Yuk, simak!
HR. Rasuna Said
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalau kalian warga Jakarta, pasti akrab dengan nama ini. Tahukah kamu kalau dia seorang perempuan dan pahlawan kemerdekaan?
Bernama lengkap Hajjah rangkayo Rasuna Said, ia adalah seorang pejuang kemerdekaan dan persamaan hak antara perempuan dan laki-laki.
Perempuan kelahiran Maninjau, Sumatera Barat, 14 September 1910 ini adalah sosok yang sangat memperhatikan kemajuan dan pendidikan wanita Ia sempat mengajar di Diniyah School Putri. Namun pada 1930 ia berhenti karena memiliki pandangan, kemajuan kaum wanita tidak hanya bisa didapat dari mendirikan sekolah, tetapi juga perjuangan politik.
Rasuna Said sangat mahir dalam berpidato mengecam pemerintahan Belanda. Ia juga tercatat sebagai perempuan pertama yang terkena hukum Speek Delict. Hukum kolonial Belanda yang menyatakan, siapapun dapat dihukum karena berbicara menentang Belanda.
Rasuna Said sempat di tangkap bersama teman seperjuangannya Rasimah Ismail, dan dipenjara pada tahun 1932 di Semarang.
Soekarno
Kamu pasti sudah enggak asing dengan sosok ini. Dia adalah Sang Proklamator dan Presiden pertama Indonesia. Laki-laki kelahiran Surabaya, 6 Juni 1901 ini sangat dikagumi oleh banyak kalangan. Wibawanya yang tinggi membuat Bung Karno, biasa ia disapa, disegani khalayak.
Di masa perang revolusi, Soekarno bersama tokoh-tokoh nasional mulai mempersiapkan diri menjelang Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
Setelah sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Panitia Kecil yang terdiri dari delapan orang dan Panitia Kecil yang terdiri dari sembilan orang, serta Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Soekarno-Hatta mendirikan Negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Setelah menemui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, terjadilah Peristiwa Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945. Soekarno dan Mohammad Hatta dibujuk oleh para pemuda untuk menyingkir ke asrama pasukan Pembela Tanah Air Peta Rengasdengklok.
Tokoh pemuda yang membujuk antara lain Soekarni, Wikana, Singgih serta Chairul Saleh. Para pemuda menuntut agar Soekarno dan Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, karena di Indonesia terjadi kevakuman kekuasaan. Ini disebabkan karena Jepang sudah menyerah dan pasukan Sekutu belum tiba. Namun Soekarno, Hatta dan para tokoh menolak dengan alasan menunggu kejelasan mengenai penyerahan Jepang.
Alasan lain yang berkembang adalah Soekarno menetapkan momen tepat untuk kemerdekaan Indonesia yakni dipilihnya tanggal 17 Agustus 1945 saat itu bertepatan dengan bulan Ramadhan, bulan suci kaum muslim yang diyakini merupakan bulan turunnya wahyu pertama kaum muslimin kepada Nabi Muhammad SAW yakni Al Qur-an.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Mohammad Hatta
Pria kelahiran Bukittinggi, 12 Agustus 1902 ini adalah seorang pejuang, negarawan, ekonom, Proklamator, juga Wakil Presiden Indonesia pertama. Ia bersama Sukarno menjadi orang yang sangat penting dalam kemerdekaan Indonesia dari penjajah.
Bung Hatta, merupakan tokoh yang sangat aktif dalam bidang organisasi dan politik. Pengetahuan politiknya berkembang sangat pesat ketika ia sering menghadiri berbagai pertemuan dengan tokoh dari berbagai daerah.
Saat memproklamirkan kemerdekaan, Hatta diperintahkan oleh Sukarno untuk menulis naskah proklamasi yang akan dibacakan. Namun ia tetap ingin naskah ditulis oleh Sukarno, akhirnya ia mengambil bagian untuk menandatangani naskah proklamasi.
(rkh/rkh)